Laporan BEP (Break Even Point)
Dalam ilmu ekonomi, terutama Akuntansi biaya, titik impas (break even point) adalah sebuat titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian dan keuntungan.
Manfaat BEP di antaranya adalah:
- Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
- Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
- Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
- Mengganti sistem pelaporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
Cara menghitung BEP
Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau prince tergantung kebutuhan kita.
Perhitungan BEP atas dasar unit
BEP Unit = FC/ (P-VC)
Perhitungan BEP atas dasar rupiah
BEP Rupiah = FC/(1-(VC/P))
Keterangan
FC : Biaya Tetap (fixed cost)
P : Harga jual per umit (prince)
VC : Biaya Variabel per unit (variabel cost)
Membuat tabel perhitungan BEP
- Buatlah tampilan untuk memasukkan fixed cost, variable cost, dan prince dari produk. Kita bisa membantu menampilkan rumus BEP di sebelah kanannya untuk menghitung nantinya.
- Kemudian format semua sel untuk cost dan prince tersebut, dan kasih pemformatan uang rupiah. Isikan 3 informasi dasar, yaitu fixed cost, variabel cost dan prince.

- Masukkan nilai BEP unit. Awali dengan memasukkan tanda sama dengan
- Kemudian masukkan biaya fixed cost dan diikuti dengan tanda bagi
- Kemudian dibagikan dengan laba, yaitu hasil prince dikurangi dengan variable cost.

- Untuk BEP rupiah, kalikan BEP unit dengan prince, ikuti seperti gambar.

- Sekarang buat tabel untuk memplot kapan BEP-nya. Tabel ini bisa dikostumisasi inkremen unitnya dan berisi enam kolom, yaitu unit terjual, fixed cost, variabel cost, total cost, penjualan/ sales dan profit.
- Buat unit terjual. Awalnya =0, kemudian di bawahnya ditambahkan 0 dengan inkremen unit. Inkremen ini diberi tanda pagar supaya referensinya absolute. Maka hasilnya akan terlihat. Unit akan ditambahkan inkremennya.
- Unit terjual akan bertambah sepanjang kolom yang ada.

- Untuk TC, lansung saja diacukan ke tabel awal FC dimana referensinya dibuat absolute dengan tanda dolar ($). Lalu salin formula ke bawah, hingga terlihat fixed cost tetap berapapun unitnya yang terjual.

- Untuk VC, kita bisa mengalikan nilai VC di form pertama dengan unit yang terjual. Untuk VC dari awal diberi tanda dolar ($)

- Kemudian salin rumus VC ini ke bawah, maka terlihat VC akan bertambah seiring dengan bertambahnya unit yang terjual.
- Untuk total cost, yaitu penjumlahan antara variabel cost dengan fixed cost untuk unit produk yang terjual.
- Kemudian buat nilai total penjualan (sales). Dimana sales adalah perkalian antara unit dikalikan dengan prince, dimana prince dibuat absolute dengan tanda dolar $.

- Copy rumus ke bawah. Terlihat total cost bertambah sesuai dengan pertambahan unit, dan sales pun bertambah kalau unit bertambah.
- Kemudian hitung profit, yaitu sales dikurangi dengan total cost.

- Profit akan diawali dari negative( rugi), hingga pelan-pelan akan positif (laba). Nilai 0 adalah saat BEP.

- Kita bisa mengubah nilai inkremen unit untuk melihat dengan skala yang lebih pendek atau lebih panjang.
- Secara Keseluruhan, inilah tampilannya.

Komentar
Posting Komentar